(18/04/18) Dalam
rangka meningkatkan pengembangan kompetensi, dan profesionalisme para pegawai
dan para Widyaiswara di bidang sumber daya manusia aparatur , sebanyak 20 orang
pegawai PPSDMA mengikuti program sit-in
selama dua hari mulai dari kemarin Selasa (17/04) sampai hari ini Rabu (18/04)
di PLN Corporate University, yang
berlokasi di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kapus PPSDMA dalam
sambutannya menyatakan, dipilihnya PLN Corporate
University sebagai program sit-in
karena reputasi perusahaan tersebut sudah mumpuni.
“PLN Corporate University dijadikan pilihan
karena berpengalaman menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta
sertifikasi kompetensi personil dengan lisensi dari BNSP dan akreditasi dari
Komite Reputasi Nasional, sehingga sertifikat kompetensi personil yang
diterbitkan diakui secara nasional maupun international ,” ujarnya.
Lebih lanjut pria
asli Semarang ini menjelaskan, dengan mengikuti program ini para peserta dari
PPSDMA akan memperoleh hal-hal yang bermanfaat yang dapat digunakan di tempat
kerja. “ Rekan-rekan PPSDMA ini akan menimba pengalaman dan pengetahuan yang
bermanfat dari Pusdiklat PLN ini dan nantinya akan digunakan bagi pengembangan
di PPSDMA,” ujarnya.
Sementara itu dalam
sambutannya, Wisnu Satriyono, General Manager Pusdiklat PLN tersebut
menyatakan, lembaga diklat PLN tersebut lebih menekankan metode pembelajaran action learning dalam proses pembelajarannya. Metode tersebut,
menurutnya, terdiri dari 10 %
pembelajaran formal, 20 % pembelajaran secara informal dan 70 % praktik di
lapangan (OJT).
Ia juga menjelaskan,
sesuai hasil Focus Group Discussion
(FGD) dengan seluruh pimpinan di lingkup PLN, semua pemimpin senior diputuskan
harus mengajar untuk dapat memberikan gambaran proses bisnis PLN kepada para
peserta diklat PLN . “Senior leader di PLN harus mengajar agar dapat menjelaskan bussiness process secara gamblang dan lengkap kepada para peserta
diklat kami,”pungkasnya.
Pria
berambut putih ini lebih lanjut menyatakan, PLN Corporate University menggunakan metode story-telling (bercerita) dalam proses pembelajarannya.
“Story-telling itu merupakan metode pengajaran yang luar biasa, pendekatan yang
luar biasa,” ujar Wisnu. (DA)