KEMENTERIAN ESDM REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR



Membina Hubungan Melalui Kehumasan

  • Kamis, 17 Februari 2022
top news image


Humas atau lengkapnya hubungan masyarakat adalah salah satu fungsi yang harus ada dan dibutuhkan oleh setiap organisasi. Karena, humas punya peran penting sebagai penghubung kepentingan sebuah organisasi dengan masyarakat luas atau publik. Melalui humas atau bahasa kerennya public relation, sebuah organisasi dapat mengalirkan informasi yang berhubungan dengan organisasinya kepada masyarakat.

Sejujurnya, tidak ada definisi yang tepat untuk yang namanya humas. Howard Bonham, Vice Chairman pada Amerika National Red Cross menyatakan, “humas adalah sebuah seni untuk menghadirkan pengertian publik. Melalui kehumasan, kita dapat melahirkan kepercayaan publik terhadap individu ataupun organisasi.”

Sementara, Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi mengatakan, humas adalah sebuah proses yang berkesinambungan dari usaha manajemen agar mendapatkan sebuah kepercayaan dan pengertian dari para pelanggan, konsumen, karyawan, dan publik.

Di luar dua pendapat tersebut, masih ada ratusan definisi lain mengenai kehumasan. Tapi, semua pendapat memiliki kesamaan. Semuanya sama-sama mengatakan bahwa kehumasan adalah upaya untuk membangun hubungan baik antara organisasi dan publik melalui proses komunikasi untuk menimbulkan rasa saling percaya antara kedua pihak.

Melalui pengelolaan humas yang baik, kita dapat mengedukasi masyarakat tentang satu hal yang berkaitan dengan kepentingan organisasi. Kita dapat juga meningkatkan citra dan reputasi organisasi. Kehumasan juga dapat membangun komunikasi dua arah yang saling menguntungkan didasari kepercayaan antar-stakeholder.

Atas dasar fakta-fakta di atas, humas memiliki peran yang sangat vital. Itu sebabnya pengelolaan kehumasan harus dilakukan sungguh-sungguh, untuk membantu organisasi melakukan proses komunikasi yang baik dengan stakeholder-nya. Ini berlaku untuk organisasi mana pun, termasuk organisasi pemerintahan.

Dalam organisasi pemerintah atau kedaerahan, bagian Humas dipasrahi tanggung jawab untuk menjaga citra positif instansi, serta berperan menginformasikan semua tindakan-tindakan dan kebijaksanaan yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah.

Tugas humas dalam pemerintahan terbagi jadi dua bagian besar: eksternal dan internal. Untuk kehumasan internal, tim Humas berupaya untuk melahirkan hubungan baik badan atau instansi pemerintah yang lain, dengan tujuan memperkuat hubungan, mempermudah koordinasi, dan kerjasama antarlembaga.

Sementara, untuk kehumasan eksternal, tim Humas menjadi yang terdepan dalam membina hubungan dengan masyarakat. Tim Humas menjelma menjadi mulut, mata dan telinga dari pemerintah. Selain terus berupaya menyampaikan informasi dari pemerintah secara jelas dengan luwes, tim Humas juga harus mampu menangkap bagaimana pendapat umum tentang citra maupun isu-isu yang tengah berkembang, untuk selanjutnya bisa menjadi bahan masukan kepada pemerintah.

Selain itu, tim Humas juga harus dapat membangun hubungan baik dengan media, wartawan, serta seluruh lini ataupun bagian dari lembaga pers. Aktivitas ini dikenal sebagai media relations. Media dan wartawan memiliki akses dan pengaruh yang luas terhadap audiens. Hubungan baik dengan media membantu tim Humas untuk menjelaskan banyak hal kepada masyarakat, memperluas cakupan saat melakukan proses sosialisasi dan menjawab isu yang beredar.   

Seiring perkembangan media dan sarana informasi, peran kehumasan menjadi semakin strategis. Untuk menjalankan fungsinya sebagai mata, mulut, dan telinga organisasi, tim Humas juga harus update dengan tren dan perkembangan komunikasi. Terutama perkembangan digital yang memiliki pengaruh besar terhadap publik.

Hari ini, tim Humas bahkan bisa mengembangkan media sendiri. Membesarkan saluran informasi yang dimiliki, seperti website, akun media sosial, dan bahkan aktivasi, sebagai tools untuk membina hubungan dengan stakeholders. Tim Humas juga bisa berkolaborasi dengan influencer untuk mensosialisasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan kebijakan, tidak melulu mengandalkan media tradisional seperti koran, radio, dan TV.