Jakarta
- Kementerian ESDM selenggarakan
High Level Human Capital Summit di Assembly Hall, Jakarta Convention Center
(JCC) Senayan pada Selasa, 21 Maret 2023.
Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM mewakili
Menteri ESDM ini mengangkat tema “Human Capital Development Towards Net Zero
Emission 2060”.
Summit ini merupakan langkah nyata Kementerian
ESDM dalam hal ini Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber
Daya Mineral (BPSDM ESDM) untuk mencapai
target Net Zero Emission (NZE). “Untuk mencapai target Net Zero Emission diperlukan transisi energi, dari energi fosil
menuju energi yang lebih bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan,” jelas
Kepala BPSDM Kementerian ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo saat pembukaan acara.
Kegiatan satu hari ini diisi dengan summit, pameran, serta lunch talk & business matching
dengan dihadiri oleh lebih dari 1000 undangan yang berasal dari unsur
pemerintahan, badan usaha, organisasi internasional, akademisi, serta
perwakilan dari negara sahabat.
Acara Human Capital (HC) Summit ini dibagi menjadi
tiga breakout room, dengan Breakout Room I mengangkat tema terkait Carbon Reduction Efforts in Oil & Gas
Sector, Breakout Room II mengangkat Carbon
Reduction Efforts in Mining Sector, dan Breakout Room III mengangkat Future Clean Energy. Hadir sebagai
narasumber yaitu dari Dirjen Migas,
Dirjen Minerba, Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen EBTKE, juga narasumber yang
berasal dari Pertamina, IEA, ERIA, MIND ID, OECD, World Bank, PLN, IRENA, dan
UK Mentari.
Target dari kegiatan ini adalah untuk mendorong
badan usaha dan badan usaha tetap dalam upaya menerapkan NZE di lingkungan
badan usaha/badan usaha tetap termasuk kesiapan sumber daya manusia,
penandatanganan Deklarasi
untuk mendukung pengembangan human capital menuju Net Zero Emission.
Menteri ESDM dalam sambutannya yang dibacakan
oleh Sekretaris Jenderal Rida Mulyana menyatakan bahwa Indonesia memiliki urgensi untuk segera melaksanakan transisi energi
yang berpusat pada manusia. “Indonesia akan melaksanakan transisi energi yang
berpusat pada manusia, yang mencakup tidak hanya peralihan ke energi yang lebih bersih, tetapi juga
terkait dengan penyediaan kesempatan kerja dan keterampilan, peningkatan
pembangunan sosial dan ekonomi, kesetaraan dan keadilan, serta melibatkan
masyarakat secara aktif,” ungkap Rida Mulyana di hadapan para peserta HC Summit
saat pembukaan.
.
Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang
mempunyai kapasitas penguasaan atas ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
harapan bahwa di masa depan dapat menciptakan inovasi-inovasi bagi pengembangan
energi dan sumber daya mineral kedepan. “Transisi energi berkelanjutan yang
dilakukan secara meluas juga akan membuka lapangan kerja baru dan kesempatan
ekonomi, serta dapat mendukung pemulihan global,” lanjut Sekretaris
Jenderal
Transisi energi berkelanjutan memerlukan
peralihan teknologi, pekerjaan, dan kesempatan ekonomi lainnya. Untuk itu,
keterampilan dan keahlian baru sedapat mungkin dibangun secara domestik untuk
mendukung terjadinya perubahan. Jika transisi energi berkelanjutan dapat
dilakukan secara meluas, hal ini tentunya membuka lapangan kerja baru dan
kesempatan ekonomi yang luas
Sebagai contoh Program Co-firing Biomass
menyerap tenaga kerja sekitar 1.300 orang. Program DME menyerap tenaga kerja
sekitar 8.000-11.000 orang. Untuk mendukung program seperti ini diperlukan pelatihan agar para pekerja di sektor pertambangan dapat
beralih ke energi baru terbarukan.
Selain pelatihan tersebut, perlu dilakukan
proses reskilling dan upskilling yang melibatkan partisipasi swasta, dalam
bentuk pengujian dan penerbitan sertifikasi kompetensi bagi pekerja di industri
energi serta kerjasama dengan lembaga internasional terkait pengembangan sumber
daya manusia baik dalam bentuk soft skill maupun hard skill.
Suksesnya acara tidak terlepas dari pambahasan
yang dilaksanakan dalam Breakout Room
pada Human Capital Summit 2023, dengan hasil sebagai berikut:
1.
Pertamina siap mendukung pengembangan SDM melalui program capacity
building seperti pelatihan luar negeri, on the job training (magang), terhadap
penerapan teknologi energi bersih dalam rangka mendukung transisi energi menuju
NZE 2060.
2. IEA dan ERIA siap mendukung
program pengembangan SDM terkait transisi energi melalui program beasiswa
pendidikan, pelatihan, dan penelitian.
3. BUMN melalui MIND ID, badan
usaha dan organisasi internasional seperti OECD dan World Bank telah
menyusun strategi dan program mencapai NZE 2060 serta berkomitmen meningkatkan
talenta dan kapabilitas Aparatur Sipil Negara, khususnya Aparatur Kementerian
ESDM dalam memberikan kesempatan magang di perusahaan-perusahaan dalam dan luar
negeri agar siap kerja di sektor pertambangan dan energi.
4. Harmonisasi dan sinergitas
dengan perusahaan harus terus dilakukan dan berkelanjutan. Juga dukungan riset
dari OECD untuk pengembangan penelitian di industri. Oleh karena itu desain
kurikulum menjadi penting dalam mengembangkan kebutuhan tenaga kerja yang link
and match dengan industri.
5. Dukungan proyek Mentari akan semakin kuat dalam
pilar Human Capital Development yang disinergikan bersama BPSDM ESDM.
Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM siap mendukung sektor energi
dan sumber daya mineral melalui penyelengggaraan pelatihan, sertifikasi profesional bagi
karyawan perusahaan sektor energi dan sumber daya mineral maupun
masyarakat luas.