BPSDM ESDM sangat concern dalam pengembangan kompetensi SDM sektor ESDM, khususnya dalam mempercepat proses transisi energi di Forum G20 mendatang. Untuk itu, BPSDM ESDM sadar tidak dapat bekerja sendiri, kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan harus dijalankan. Salah satunya dengan pusat-pusat akademis seperti universitas.
Jumat (11/03) pagi, BPSDM ESDM dan Forum Rektor Indonesia (FRI) bersepakat untuk menandatangani MOU terkait kerjasama pengembangan SDM sektor ESDM secara daring. Kerja sama ini melibatkan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dan ditangangani secara daring oleh Kepala BPSDM ESDM, Prahoro Yulianto Nurtjahyo.
Dalam sambutannya, Prahoro menyatakan KESDM adalah kementerian yang sarat dengan teknologi. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dengan berbagai universitas dalam pengembangan SDM sektor ESDM.
“KESDM harus dari awal menyiapkan SDM dan menentukan apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan kompetensi sektor ESDM,” ujar Prahoro, menambahkan.
Sementara itu, Ketua Forum Rektor Indonesia, Panut Mulyono, menyatakan FRI dapat berkontribusi pada transisi energi.
“FRI memiliki berbagai kekuatan, sumber daya dan keahlian yang dibutuhkan untuk berkontribusi pada pencapaian transisi energi dari energi fosil menuju energi baru dan terbarukan (EBT),” ungkap Panut.
Panut yang merupakan Rektor Universitas Gadjah Mada ini juga berharap kegiatan MOU ini dapat dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan yang nyata dalam pengembangan SDM dan percepatan transisi energi.
Di akhir penandatanganan MOU, Dadan Kusdiana, Dirjen EBTKE KESDM, dalam paparan terkait Roadmap Towards Net Zero Emission menyatakan Indonesia berkomitmen mewujudkan emisi bersih di tahun 2060 dan dapat lebih cepat.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen mewujudkan net zero emission pada tahun 2060 dan diusahakan dapat lebih cepat” tutur Dadan, optimistis.
Dadan meyakini bahwa penyiapan SDM sektor ESDM harus dipersiapkan dengan baik dari sekarang. Karena peran SDM amat strategis dalam penerapan net zero emission. Untuk itu, diperlukan kolaborasi yang kuat dengan berbagai stakeholders dalam pencapaian transisi energi. Seperti dengan BUMN, swasta, dan juga pihak universitas.
