Hallo Selamat pagi , Smart People
(30/1/19) BPSDM-ESDM di awal tahun 2019 kembali
menggelar One-Hour University dengan topik “France’s Energy Policy For The Against
Against Climate Change, dengan menghadirkan Dubes Prancis untuk Indonesia dan Timor
Leste, Mr. Jean-Charles Berthonnete kemarin hari Selasa (29/1). Acara tersebut
diselenggarakan di Aula BPSDM-EDM Jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan, dan diikuti
oleh ratusan peserta dari berbagai kementerian dan lembaga.
Ia menjelaskan Prancis, terkait dengan perubahan iklim
seperti kebakaran hutan dan kekeringan, melakukan peralihan eneri dari energi
nuklir dengan mengembangkan energi terbarukan seperti angin, surya, bioenergi
dan listrik hidro.
Dubes Prancis dalam sambutannya juga menyatakan bauran
energi listrik terbesar Prancis terdiri
dari nuklir (72%), listrik hidro (12%), gas (7%) and wind (4 . “The main
source of energy mix in France consists of nuclear at 72 %, hydroelectricity at
12%, gas 7% and wind 4 %,” tegas sang
dubes.
Lebih lanjut Dubes Prancis menyatakan sektor-sektor
yang membebani sektor energi adalah transportasi sebanyak 31 %, kemudian
perumahan 30%, industri sebanyak 19 %, sektor tersier sebanyak 17 % dan
pertanian sebanyak 3 %.
Di akhir paparannya, dubes yang masih kelihatan
energik ini menyatakan Pemerintah Prancis terus berusaha mengembangkan energi
yang bebas dari karbon pada tahun 2015 dengan mengembangkan biomasa, energi
panas dari energi terbarukan dan energi listrik yang bebas karbon. Ia
menjelaskan untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah Prancis menetapkan rencana
jangka panjang dan langkah-langkah yang harus dilakukan dan membangun hubungan
yang kondusif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang dilakukan
secara konsisten dan selalu belajar dengan berbagai pihak. (DA)
Wawancara Eksklusif: Dirjen Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM
installing-optimism-bersama-arvan-pradiansyah