KEMENTERIAN ESDM REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR



Pembukaan Diklat Kepemimpinan Tingkat III di Lingkungan KESDM

  • Senin, 05 Maret 2018

Ignasius Jonan Beri Arahan pada Pembukaan Diklat Kepemimpinan Tingkat III di Lingkungan KESDM

 

(5/3/18) Menteri ESDM Ignasius Jonan memberikan arahan pada acara Pembukaan Diklat Kepemimpinan Tingkat III hari Senin (5/3) di Ruang Damar, Sekretariat Jenderal ESDM, Jakarta. Jonan yang didampingi para pejabat Eselon I dan Kapus LAN Jatinangor memberikan arahan pada 17 orang pejabat administrator di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Tiga hari sebelum acara pembukaan, seluruh pejabat eselon III tersebut menjalani gemblengan fisik dan mental di Pusdiklat Kopassus, Batujajar.

Dalam arahannya, Jonan, Widyaiswara Utama Lembaga Administrasi Negara dan juga sempat mengajar di Lemhanas, menekankan agar para aparatur negara bergerak cepat seiring dengan situasi dunia yang juga berubah cepat. Ia juga menyarankan supaya setiap aparatur mempunyai tujuan (goal) dalam bekerja dan akibat (result) yang dihasilkan dari pekerjaanya . “Semua dari kita ini harus berusaha untuk bekerja itu ada goalnya apa, resultnya itu apa,” ujar pria yang pernah menjabat Dirut PT KAI. 

Selain itu ia berpendapat bahwa memperoleh pendidikan tingi sekadar untuk mencari kenaikan pangkat seharusnya diubah. Pendidikan tinggi seharusnya dapat meningkatkan kompetensi seseorang seperti digambarkan  seorang chef di Jepang yang berjuang mati-matian agar bisa dianggap kompeten dan lulus sebagai seorang chef.  Ia juga menganjurkan agar setiap aparatur bisa mengambil contoh dari kegigihan luar biasa juru masak orang Jepang agar bisa lulus dan kompeten dalam bidang nya. Ia juga menyarankan para aparatur agar menjadi orang yang produktif dalam pekerjaannya.

Pria beranak dua ini menegaskan pentingnya efisiensi dan kebermanfaatan buat rakyat dan negara dalam penggunaan anggaran negara. “Ini harus dihapus dari aparatur kita. Tidak boleh kita itu membuat-buat punya rakyat untuk hal-hal yang tidak perlu,” tegas Jonan. 

Di akhir paparannya, Jonan yang mengutip pendapat Peter F. Drucker menjelaskan bahwa kepemimpinan yang efektif itu adalah tanggung jawab (responsibility), bukannya jenjang, hak istimewa , gelar ataupun uang yang dimiliki seorang pemimpin. (DA)