KEMENTERIAN ESDM REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR



Pembekalan Kepala BPSDM pada Pelatihan Kepemimpinan Efektif dan Training of Trainers di PPSDM Aparatur

  • Jumat, 26 Januari 2018

(26/1/18) “Negara ini butuh kepemimpinan yang kuat” ujar Kepala BPSDM Prof. Wiratmaja dalam pembekalaan dan pengarahannya dalam ceramah khusus hari Jumat (26/1) pada Pelatihan Kepemimpinan Efektif yang diadakan di PPSDM Aparatur. Pria asli Bali ini juga menekankan pendekatan kepemimpinan dengan hati yang tulus (sincere) dan tidak mementingkan kepentingan untuk diri sendiri  dalam menjalankan tugas kepemimpinan yang diembannya.

Pria lulusan teknik mesin ITB ini menyampaikan materi khusus berjudul leadership, innovation dan decision-making pada peserta diklat kepemimpinan. Dalam paparannya selama satu jam, Guru Besar Teknik Mesin ini menekankan pentingnya seorang pemimpin banyak senyum, rileks dan bersyukur, dan tidak cepat marah  dalam praktik kepemimpinannya. Dengan begitu kepemimpinannya akan disukai dan diikuti oleh para bawahannya.

Selain itu menurut mantan Dirjen Migas tersebut, kepemimpinan yang efektif harus membawa perubahan dan tidak menyalahkan masa lalu tegasnya. Pemimpin dengan bawahannya  harus bahu membahu dan kuat menguatkan dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan seperti gambaran orang-orang dalam lomba panjat pinang ujarnya. Yang satu dengan yang lain saling kuat menguatkan. “Pemimpin harus membentuk team player yang kuat”, tegas mantan staf ahli menteri ini. Dengan kepemimpinan yang kuat dan berperan sesuai perannya masing maka tujuan-tujuan organisasi yang telah direncanakan akan tercapai dengan mudah ujarnya.

Sementara itu dalam pembekalanya terhadap diklat TOT untuk calon pengajar , pria yang hobi bersepeda gunung ini menjelaskan betapa menjanjikannya keuntungan yang diperoleh sebagai pengajar dilihat dari sudut finansial dan manfaat lainnya. “Trainer itu menjanjikan dan fun” ujar beliau sambil menyebut nama Ary Ginanjar sebagai seorang trainer yang mumpuni dan berpenghasilan besar.

Pria yang hobi makan seafood ini kemudian menjabarkan kunci-kunci untuk menjadi pengajar yang disenangi peserta, yaitu pertama menurut beliau pengajar harus banyak senyum. Pengajar jaman now tidak lagi mencontoh perilaku pengajar dulu yang keras terhadap peserta didik. Kedua menurut beliau pengajar tidak mementingkan kepentingan untuk diri sendiri dalam menjalani profesi nya, melainkan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Ketiga, trainer juga harus komunikatif/interaktif dalam proses pembelajarannya. Selain itu, pengajar harus bisa berinovasi dengan cara banyak sharing dengan orang lain untuk mendapatkan ide-ide baru. Yang kelima adalah seorang pengajar juga mempunyai keunikan/kekhasan masing-masing agar bisa dikenang oleh peserta didiknya ujar pria yang selalu kelihatan bugar ini. (DA)