PPSDMA, Senin (05/07). Meski Pulau Jawa dan Bali tengah dalam masa PPKM Darurat, namun tidak menyurutkan semangat PPSDM Aparatur untuk terus melakukan pengembangan kompetensi di lingkungan Kementerian ESDM. Sebagai bentuk komitmen tersebut, kami menggelar dua pelatihan secara daring di hari Senin, 5 Juli 2021.

Pelatihan pertama adalah Pelatihan Teknis Pelaksana I Batch I yang digelar selama 10 hari dari tanggal 5-15 Juli 2021. Pelatihan yang difasilitasi oleh widyaiswara BPSDM dan Biro Perencanaan KESDM ini diikuti oleh 30 orang peserta dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman aparatur terhadap proses bisnis dan kegiatan yang berada di sektor ESDM.

Pelatihan berikutnya adalah Pelatihan Manajemen Proyek dan Risiko yang berlangsung selama dua hari, dari tanggal 5-7 Juli 2021. Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang peserta dari kalangan KESDM. Fasilitator pelatihan ini adalah widyaiswara PPSDMA dan PPSDM KEBTKE. Tujuan dari pelatihan ini adalah membekali peserta agar mampu mengelola  risiko proyek dengan baik, efektif dan efisien.

Dalam sambutannya, Kepala PPSDMA, Susetyo Edi Prabowo memberikan sedikit gambaran tentang proses manajemen proyek dan risiko. “Manajemen proyek sering gagal dalam mempertahankan biaya, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Hal ini disebabkan oleh kurangnya antisipasi terhadap resikonya.” ujar pria kelahiran Semarang ini.

“Memahami manajemen risiko dengan baik akan memudahkan tim proyek dalam mengenal peta risiko serta mengerti tindakan antisipasi dan prioritas mana saja yang harus dijalankan untuk mengelola suatu risiko,” imbuhnya, secara daring. 

Sebagai informasi, selama pandemi COVID-19 berlangsung, PPSDM Aparatur telah menyelenggarakan berbagai pelatihan dan bimtek secara daring untuk pemenuhan kompetensi aparatur KESDM.  Dalam proses pelaksanaannya, digunakan dua media untuk memperlancar pelatihan/bimtek, yaitu aplikasi Smile PPSDM Aparatur yang digunakan untuk mengakses modul pembelajaran, dan aplikasi zoom meeting sebagai sarana pembelajaran tatap muka.