Isolasi mandiri jadi istilah yang sering sekali kita dengar belakangan. Dengan banyaknya jumlah penderita COVID-19 beberapa pekan terakhir membuat penderita dengan gejala ringan disarankan untuk menjalankan isolasi mandiri di rumah.
Namun, ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan untuk menjalani isolasi Mandiri. Di post ini, kami membagikan beberapa
hal yang bisa bermanfaat jika sewaktu-waktu ada keluarga atau tetangga terdekat
yang terjangkit COVID-19 dan harus melakukan isoman, nama keren isolasi
Mandiri.
Yang pertama harus diketahui, isoman hanya disarankan untuk penderita COVID-19 bergejala ringan, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Demam, batuk, pilek, hidung tersumbat, pusing, hilang penciuman, hilang rasa pengecap, nyeri tenggorokan, nyeri otot, mual, muntah, diare, penurunan nafsu makan, dll.
2. Tidak disertai sesak nafas.
3. Frekuensi nafas 12-20 kali per menit.
4. Saturasi oksigen >95%.
Saat persyaratan melakukan isoman sudah terpenuhi, kita harus mempersiapkan tempat isoman. Ada beberapa poin yang harus diperhatikan.
Saat ada anggota keluarga yang menjalani isoman, protokol
kesehatan atau prokes jadi harus sangat diperhatikan. Jika penderita ada di
ruang terpisah, pasien tidak perlu memakai masker dalam kamar. Jika tidak
ada ruang terpisah, pasien dan keluarga wajib memakai masker, menjaga jarak,
rajin cuci tangan, dan memakai sarung tangan saat mencuci pakaian/alat makan
bekas pasien.
Untuk keamanan, disarankan menggunakan masker bedah yang dilapisi
masker kain di luarnya. Selain itu, area yang dilalui pasien disarankan untuk
langsung disemprot dengan disinfektan aerosol.
Perlu diketahui, isoman di rumah atau fasilitas karantina dilakukan maksimal 10 hari sejak muncul gejala, ditambah 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernafasan. Jika gejala masih terasa saat 10 hari, isolasi dilanjutkan hingga gejala hilang ditambah dengan 3 hari bebas gejala.