Setiap aparatur harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik saat menjalankan tugas. Tidak terkecuali dengan para Pengamat Gunung Api (PGA).
Alasannya. Para PGA harus menyampaikan
informasi-informasi kegunungapian kepada aparat pemerintah setempat dan
masyarakat umum. Salah dalam menyampaikan informasi maka akan fatal akibatnya.
Untuk itulah PPSDMA mengadakan Distance Learning : “Communication Skill untuk Pengamat Gunung Api”. Kegiatan ini digelar mulai tanggal 26 - 29 Juli 2021, dan dibuka secara daring oleh Kepala Pusat PPSDMA, A. Susetyo Edi Prabowo.
Tujuan pelatihan yang menampilkan Ibu Dr. Dewi K Soedarsono dan Dr. Roro R Woelan dari Telkom University sebagai fasilitator ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pegawai Pengamat Gunung Api untuk dalam menyampaikan informasi atau berkomunikasi dengan masyarakat dan stakeholder, khususnya para Pengamat Gunung Api Kementerian ESDM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Komunikasi merupakan satu
dari delapan kompetensi manajerial yang tertuang pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
38 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara, yaitu
pengetahuan keterampilan, dan sikap atau perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk memimpin dan mengelola unit organisasi.
Sebagai pejabat fungsional, Pengamat
Gunung Api (PGA) pada Kementerian ESDM menjadi garda terdepan penyebaran dalam
penyampaian informasi terkini sehubungan dengan aktivitas kegunungapian
terutama disaat terjadinya bencana.
Hal ini merupakan tanggung jawab yang
sangat besar. Maka, sangatlah penting bagi PGA memiliki kompetensi komunikasi,
untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan stakeholder secara baik
dan benar trekant manajemen penanggulangan bencana.
Meski kondisi negeri kita masih dilanda pandemi, ditambah pelaksanaan PPKM Darurat dan Level IV di Jawa-Bali, pembelajaran luring masih belum dimungkinkan. Namun,
PPSDMA terus berkomitmen meningkatkan kompetensi para aparatur KESDM di tengah pandemi. Tentu saja melalui mekanisme belajar daring, dengan dukungan teknologi digital.