Strategi perencanaan marketing/pemasaran merupakan strategi yang harus dikuasai oleh lembaga/instansi, terutama bagi instansi/satker yang mencari keuntungan (profit). Instansi pemerintah yang sudah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) didorong untuk menjadi mandiri secara finansial dan tidak bergantung pada APBN. Dalam rangka mendukung dan mendongkrak kinerja satker-satker yang sudah menjadi BLU (Badan Layanan Umum) di lingkungan KESDM, PPSDM Apararatur mengadakan Pelatihan Marketing Strategy for BLU Support mulai hari ini Senin 5 – 9 April secara daring . Pelatihan strategi pemasaran tersebut diikuti oleh 17 orang peserta yang mayoritas berasal dari unit-unit BLU di KESDM.
M. Adis dalam sambutannya menjelaskan Pelatihan Strategi Pemasaran untuk mendukung kinerja satker-satker di BLU bertujuan agar para peserta mampu membuat perencanaan strategi pemasaran. “Pelatihan strategi pemasaran yang diadakan oleh PPSDM Aparatur bertujuan agar para para pegawai di unit-unit BLU dapat membuat perencanaan strategi pemasaran dengan baik untuk mendukung kinerja BLU,” ujarnya.
Ia juga menambahkan para peserta selain mampu menyusun strategi dan rencana implementasi pemasaran juga dapat meningkatkan soft skill dalam manajemen marketing.
Pelatihan 5 hari yang bekerja sama dengan Markplus Instituteterdiri atas materi-materi : Pola Pikir Marketing bagi Non-Marketer, Perubahan Pasar, Memahami Strategi Pemasaran, Memahami Taktik dan Value Pemasaran. Mempraktikkan Riset Marketing, Data Collection, Negosiasi dengan Konsumen, Handling Customer Complaint dan Mendapat Komitment Konsumen.
Pelatihan stategi pemasaran untuk mendukung satker BLU di lingkungan KESDM merupakan salah satu jenis pelatihan yang diadakan oleh PPSDM Aparatur. Pelatihan dan bimtek yang diadakan PPSDM Aparatur KESDM berfokus pada tiga bidang/area: manajemen, kepemimpinan dan administrasi. Selama masa pandemi Covid-19 yang belum usai hingga saat ini, pelatihan dan bimtek menggunakan dua media : Aplikasi Smile PPSDM Aparatur untuk mengakses materi pembelajaran dan zoom meeting untuk pembelajaran tatap muka.
