“Kita harus memikirkan yang jauh lebih besar,” ujar
IGN Wiratmaja, Kepala BPSDM pada pemaparan materi yang berjudul “Isu-Isu
Strategis di Sektor ESDM” pada Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV di PPSDM
Aparatur hari ini Kamis (5/4/18). Guru Besar Teknik Mesin ITB ini menekankan agar
para pemimpin untuk selalu berpikir pada hal-hal yang lebih besar untuk
kepentingan bangsa dan negara daripada memikirkan untuk kepentingan diri
sendiri (myself) . Menurut beliau,
seorang pemimpin harus menghilangkan untuk memikirkan kepentingan diri sendiri.
Tambahan lagi, Mantan Dirjen Migas tersebut menyatakan
bahwa Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain dalam pertumbuhan
ekonomi. “Produk Domestik Bruto Indonesia (GDP) sebesar 940,9 milyar USD berada
di urutan 16 dunia di tahun 2016. Pada tahun 2017, Indonesia hanya tumbuh 5,1
persen dengan jumlah penduduk 260 juta jiwa,” ujarnya. Ia menerangkan agar
peserta diklat melihat Indonesia secara global agar bisa bersaing pada tingkat
regional dan internasional.
Pria yang hobi bersepeda ini juga menyatakan bahwa Indonesia
diproyeksikan menjadi negara terbesar keempat dunia di tahun 2050 sesuai
prediksi lembaga-lembaga keuangan internasional. Untuk itu menurutnya,
Indonesia harus mempunyai ketahanan energi yang kuat, SDM yang unggul dan
pengembangan energi baru terbarukan yang masif agar bisa menjadi negara nomor 4
dunia di tahun 2050.
Wiratmaja menjelaskan bahwa tugas KESDM tidaklah ringan untuk memenuhi kebutuhan
energi seperti listrik, migas, dan energi baru terbarukan untuk seluruh
masyarakat seperti yang sudah disusun dalam Program Kedaulan Energi KESDM dan
juga untuk menggapai negara besar nomor 4 dunia di tahun 2050.
Untuk itu menurut pri asli Bali ini, para pemimpin
harus bisa saling bahu membahu dan kuat menguatkan sebagai team player agar tugas besar KESDM dalam mendukung ketahanan energi
Program Nawacita Jokowi bisa tercapai sesuai rencana. (DA)