Oleh Aries Setyarto Widyaiswara Madya PPSDM Aparatur Kementerian ESDM
Pendahuluan
Setiap Personal organisasi memiliki tujuan yang berbeda dalam
menyikapi pembuatan karya tulis ilmiah, oleh karena ini secara individu dimensi
bisa sangat beragam dan bergantung pada tujuan dalam menulis karya tersebut. Dengan
demikian dimensi individu memiliki bobot yang berbeda-beda tergantung pada
tujuan dan motivasi mereka dalam menulis karya tulis ilmiah. Richard M. Felder dan Barbara K. Hoey dalam bukunya
"Publish and Flourish: Becoming a Prolific Scholar" lebih
menekankan panduan bagi penulis yang ingin membuat dan menerbitkan karya tulis
ilmiah yang berkualitas. Termasuk didalamnya pentingnya membangun jaringan dan
kerjasama dengan rekan-rekan, selain itu dapat mengatasi procrastination, serta
memperbaiki gaya penulisan, dan jangan lupa memanfaatkan teknologi untuk
meningkatkan produktivitas. namun demikian produktivitas dalam jangka panjang
adalah masalah yang mungkin terjadi saat memulai publikasi.
Teori penulisan karya tulis ilmiah: Teori penulisan karya
tulis ilmiah menjelaskan bagaimana cara membuat, menulis, dan mempresentasikan
karya tulis ilmiah yang valid, berkesan, dan profesional. Teori ini meliputi
aspek seperti penentuan tujuan, perencanaan, penelitian, analisis data,
interpretasi hasil, dan pembuatan kesimpulan.
Beberapa dimensi individu yang mungkin dipertimbangkan oleh dalam
membuat karya tulis antara lain:
Ilmiah: Menulis karya tulis ilmiah memungkinkan individu
untuk mengejar kebenaran melalui metode ilmiah dan memperkuat pengetahuan dan
pemahaman mereka tentang suatu topik.
Akademis: Karya tulis ilmiah bisa membantu individu mencapai
prestasi akademis, seperti menjadi tugas akhir, memperoleh gelar akademis, atau
memperkuat profil akademis mereka.
Karier: Karya tulis ilmiah bisa membantu individu memperkuat
posisi mereka dalam dunia kerja, memperoleh promosi, atau membuka peluang
karier baru.
Sosial: Menulis karya tulis ilmiah bisa membantu individu
memengaruhi opini publik dan membantu memecahkan masalah sosial.
Pribadi: Menulis karya tulis ilmiah bisa menjadi pengalaman
pribadi yang memuaskan dan memperkaya hidup individu, membantu mereka mengejar
hobi atau minat, dan memberikan rasa prestasi dan kepuasan.
Penguatan pemehaman dalam karya tulis ilmiah sangat penting
dalam memberikan manfaat antara lain seperti
berikut:
Peningkatkan kualitas ilmu pengetahuan: Karya tulis ilmiah
membantu memperkaya dan memperdalam ilmu pengetahuan yang ada. Melalui proses
penelitian dan pemikiran yang kritis, seseorang dapat memperoleh wawasan yang
lebih baik dan mengembangkan pengetahuan yang lebih dalam. Meningkatkan
keterampilan berpikir kritis: Karya tulis ilmiah membutuhkan analisis dan
pemikiran kritis sebelum menyimpulkan hasil dari penelitian. Oleh karena itu,
penguatan pendidikan karya tulis ilmiah dapat membantu siswa atau mahasiswa
untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka.
Meningkatkan keterampilan menulis: Karya tulis ilmiah
membutuhkan kemampuan menulis yang baik dan jelas. Tata Bahasa yang baik, gaya
penulisan yang terstruktur. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karya tulis
ilmiah dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan berfikir secara struktur
Meningkatkan keterampilan berpresentasi: Dalam banyak kasus,
karya tulis ilmiah harus dipresentasikan di depan audiens yang terdiri dari
rekan sejawat atau publik. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karya tulis
ilmiah dapat membantu siswa atau mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan
berpresentasi mereka.
Memberikan dasar untuk karier yang baik: sebagaimana di ulas
di atas terhadap kemampuan menulis karya tulis ilmiah dan mempresentasikannya
di depan publik sangat dihargai dalam banyak bidang, termasuk penelitian,
akademis, dan profesional. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karya tulis
ilmiah dapat membantu siswa atau mahasiswa mempersiapkan diri untuk karier yang
sukses.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penguatan pendidikan
karya tulis ilmiah sangat penting bagi perkembangan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, serta membantu kaeyawan untuk mempersiapkan diri untuk karier yang
sukses.
Mengenal Teknik dan Jenis Survey
Dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah tentu tidak lepas
dari Teknik survey dan responden dimana hal tersebut merupakan bagian dari Metodologi
karya lmiah . Sedangkan metodologi merupakan cara untuk mencapai tujuan jawaban
dari pertanyaan substansi karya tulis ilmiah. Metodologi padadasarnya adalah
proses sistematis dan bertahap yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
menemukan solusi untuk masalah atau pertanyaan ilmiah. Teknik survey adalah
salah satu metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan informasi
dari populasi yang diteliti. Dalam teknik survey, responden dipilih dan ditanya
mengenai topik tertentu. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam menentukan responden:
Populasi: Populasi adalah kelompok yang akan diteliti dalam
survey. Populasi harus didefinisikan dengan jelas dan dibatasi agar hasil
survey bisa diterapkan pada populasi yang sesungguhnya.
Sampel: Sampel adalah subkelompok dari populasi yang dipilih
untuk diwawancarai dalam survey. Pemilihan sampel harus dilakukan dengan cara
yang adil dan tidak diskriminatif agar hasil survey bisa mewakili populasi
secara keseluruhan.
Metode pemilihan sampel: Ada beberapa metode pemilihan sampel
yang dapat digunakan, seperti pemilihan sampel acak sederhana, pemilihan sampel
stratifikasi, dan pemilihan sampel proporsi. Metode pemilihan sampel harus
dipilih dengan cermat agar sampel bisa mewakili populasi secara adil.
Ukuran sampel: Ukuran sampel harus cukup besar untuk
memastikan hasil survey memiliki tingkat kepercayaan yang memadai, tetapi tidak
terlalu besar sehingga menimbulkan biaya dan waktu yang tidak perlu.
Karakteristik responden: Karakteristik responden harus
dipertimbangkan dalam menentukan responden, seperti usia, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.
Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, individu dapat menentukan
responden yang sesuai dan memastikan hasil survey memiliki validitas dan
reliabilitas yang tinggi.
Menentukan signifikansi: Probabilistik dapat digunakan untuk
menentukan signifikansi statistik, seperti menentukan apakah perbedaan antara
dua kelompok data signifikan atau tidak.
Menentukan interval keyakinan: Probabilistik dapat digunakan
untuk menentukan interval keyakinan, seperti interval keyakinan untuk nilai
rata-rata populasi berdasarkan sampel.
Dengan memahami dan menggunakan probabilistik, individu dapat
membuat karya tulis ilmiah yang berkualitas dan memiliki dasar yang kuat dari
sudut pandang statistik.
Ukuran sampel adalah jumlah responden yang dipilih untuk
diwawancarai dalam survey. Berikut adalah beberapa teknik yang dapat digunakan
untuk membuat ukuran sampel dalam survey:
Pemilihan sampel acak sederhana: Dalam pemilihan sampel acak
sederhana, setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai responden.
Pemilihan sampel stratifikasi: Dalam pemilihan sampel
stratifikasi, populasi dibagi menjadi beberapa stratum berdasarkan
karakteristik tertentu, seperti usia, jenis kelamin, atau pendidikan. Kemudian,
responden dipilih secara acak dari setiap stratum.
Pemilihan sampel proporsi: Dalam pemilihan sampel proporsi,
ukuran sampel diambil dengan mempertimbangkan proporsi masing-masing stratum
dalam populasi.
Teori pemilihan sampel: Teori pemilihan sampel dapat
digunakan untuk menentukan ukuran sampel yang sesuai dengan tingkat kepercayaan
dan tingkat ketelitian yang diinginkan.
Menggunakan rumus: Ada beberapa rumus yang dapat digunakan
untuk menentukan ukuran sampel, seperti rumus yang mengacu pada jumlah
populasi, varians populasi, dan tingkat kepercayaan.
Dengan mempertimbangkan teknik-teknik di atas, individu dapat
membuat ukuran sampel yang sesuai dan memastikan hasil survey memiliki
validitas dan reliabilitas yang tinggi. Namun, ukuran sampel yang tepat juga
tergantung pada faktor seperti biaya dan waktu yang tersedia, serta
kompleksitas topik yang diteliti.
Berikut adalah beberapa teknik yang umum digunakan dalam
metodologi ilmiah:
Observasi: Observasi adalah pengumpulan data melalui
pengamatan dan pengukuran objek atau fenomena alami. Ini dapat dilakukan secara
langsung atau melalui alat pengukur seperti alat bantu penglihatan atau
peralatan elektronik.
Survei: Survei adalah metode pengumpulan data yang
menggunakan kuesioner atau wawancara untuk mengumpulkan informasi dari
responden. Survei bisa dilakukan dengan cara online, melalui telepon, atau
melalui pembagian kuesioner secara manual.
Eksperiment: Eksperiment adalah metode pengumpulan data yang
menggunakan variabel bebas dan terkontrol untuk menguji hipotesis atau teori.
Ini melibatkan manipulasi satu atau lebih variabel dan pengamatan perubahan
dalam variabel lain sebagai hasil dari manipulasi tersebut.
Analisis data: Analisis data adalah proses pengolahan dan
interpretasi data yang dikumpulkan dalam proses penelitian. Ini melibatkan
teknik statistik seperti regresi, analisis varians, dan analisis korelasi untuk
menemukan hubungan antara variabel.
Modelling: Modelling adalah proses membangun representasi
matematis dari fenomena atau proses alami. Ini bisa menggunakan teknik
matematika seperti analisis diferensial, optimisasi, atau simulasi untuk
memprediksi perubahan atau hasil dari proses alami.
Review literatur: Review literatur adalah proses mempelajari
dan mengevaluasi sumber-sumber terkait dengan topik yang diteliti. Ini dapat
mencakup jurnal ilmiah, buku, laporan, dan sumber lain untuk memahami dan mempertimbangkan
pengetahuan yang ada sebelum memulai penelitian.
Kombinasi teknik: Banyak penelitian ilmiah menggunakan
kombinasi teknik untuk mengumpulkan data dan menguji hipotesis. Contohnya,
sebuah penelitian mungkin menggabungkan eksperiment dan analisis data untuk
menguji hipotesis.
Dengan menggunakan teknik-teknik ini, metodologi ilmiah
membantu peneliti untuk mengumpulkan data yang akurat
Hubungan KTI dengan Desain Berfikir
Kegiatan menulis dapat dibagi menjadi dua jenis utama:
informatif dan ekspresif. Menulis dapat digunakan untuk menyampaikan informasi,
seperti berita atau fakta. Selain itu, menulis juga dapat digunakan untuk
memperjelas pikiran, perasaan, atau ingatan. Namun demikian banyak pegawai
pemerintah cenderung kurang memiliki keterampilan menulis ilmiah, kekuarang
terampilan ini sesungguhnya didasari oleh keengganan untuk memulai menulis.
Barbara Gastel dan Robert A. Day:Buku "How to Read a Scientific Paper" bahwa karya tulis ilmiah memiliki validitas dan
relevansi, serta bagaimana membuat kesimpulan dan membawa hasil penelitian ke
dalam praktek, dalam setiap tempat dan lingkungannya. Sehingga karya tulis
dapat membantu seseorang mengembangkan cara berfikir sistematis karena proses
menulis yang baik membutuhkan adanya kerangka berpikir yang sistematis dan
terstruktur. Dalam menulis karya tulis, seseorang harus mengorganisir ide-ide
mereka secara logis dan kronologis untuk membangun argumen atau bahasan yang
kuat dan koheren. Hal ini memerlukan kemampuan untuk merencanakan dan menyusun
informasi dalam urutan yang jelas dan teratur. Dalam proses menulis, seseorang
juga harus mempertimbangkan tujuan dari tulisannya dan siapa yang menjadi
target pembacanya. Hal ini memerlukan pemikiran kritis dan analisis yang baik
untuk memilih dan menyusun informasi yang relevan dan penting bagi pembaca.
Seseorang juga harus mempertimbangkan bagaimana struktur kalimat dan paragraf
dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih efektif.
Dengan terus melatih kemampuan menulis karya tulis, seseorang
dapat meningkatkan kemampuan berfikir sistematis mereka. Proses menulis yang
terstruktur dapat membantu seseorang untuk lebih terbiasa dalam merencanakan
dan mengorganisir pikiran secara logis dan teratur, sehingga membantu mereka
dalam proses berpikir secara umum.
Panduan praktis yang luas ini memberikan panduan tentang cara
menulis karya ilmiah. Buku ini dirancang untuk kalangan non-profesional dan
bukan penutur asli; buku ini sangat membantu para ilmuwan dengan latar belakang
bukan penutur asli bahasa Inggris yang ingin mempublikasikan karyanya dalam
bahasa Inggris dan bagi penutur asli yang belum berpengalaman dalam menulis
karya ilmiah. Setelah tinjauan singkat mengenai karakteristik umum penulisan
ilmiah, termasuk penggunaan grafik, pencarian literatur dan referensi, judul,
paragraf, kalimat, dan struktur tata bahasa; penulis menjelaskan bagaimana
mengorganisasikan tujuan penelitian menjadi hipotesis, kemudian menjadi
eksperimen spesifik yang Anda lakukan serta eksperimen sekunder yang dilakukan
oleh ilmuwan lain. Menghitung probabilistik dapat menjadi fungsi penting dalam
membuat karya tulis ilmiah, terutama jika topik karya tersebut berhubungan
dengan statistik atau analisis data. Beberapa fungsi probabilistik dalam karya
tulis ilmiah antara lain:
Memperkirakan kemungkinan: Probabilistik dapat digunakan
untuk memperkirakan kemungkinan suatu peristiwa atau kondisi terjadi, seperti
menentukan probabilitas suatu populasi memiliki suatu karakteristik tertentu.
Menguji hipotesis: Probabilistik dapat digunakan untuk
menguji hipotesis statistik, seperti membandingkan distribusi data dengan
distribusi teoritis.
Membuat model: Probabilistik dapat digunakan untuk membuat
model statistik, seperti membuat model regresi untuk memprediksi suatu nilai
berdasarkan variabel lain.
Referensi
Richard M. Felder dan Barbara K. Hoey: Publish and Flourish: Becoming a
Prolific Scholar
Wayne C. Booth, Gregory G. Colomb, dan Joseph M. Williams: The Craft of Research
Gastel dan Robert: A. Day How to Read a
Scientific Paper
Michael Polyani: A Guide for the Perplexed