KEMENTERIAN ESDM REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

Oleh Aries Setyarto Widyaiswara Madya PPSDM Aparatur Kementerian ESDM



KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA DI ORGANISASI PEMERINTAH

  • Jumat, 17 Februari 2023
top news image

Pendahuluan

Setiap Personal organisasi memiliki tujuan yang berbeda dalam menyikapi pembuatan karya tulis ilmiah, oleh karena ini secara individu dimensi bisa sangat beragam dan bergantung pada tujuan dalam menulis karya tersebut. Dengan demikian dimensi individu memiliki bobot yang berbeda-beda tergantung pada tujuan dan motivasi mereka dalam menulis karya tulis ilmiah. Richard M. Felder dan Barbara K. Hoey dalam bukunya "Publish and Flourish: Becoming a Prolific Scholar" lebih menekankan panduan bagi penulis yang ingin membuat dan menerbitkan karya tulis ilmiah yang berkualitas. Termasuk didalamnya pentingnya membangun jaringan dan kerjasama dengan rekan-rekan, selain itu dapat mengatasi procrastination, serta memperbaiki gaya penulisan, dan jangan lupa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. namun demikian produktivitas dalam jangka panjang adalah masalah yang mungkin terjadi saat memulai publikasi.

Teori penulisan karya tulis ilmiah: Teori penulisan karya tulis ilmiah menjelaskan bagaimana cara membuat, menulis, dan mempresentasikan karya tulis ilmiah yang valid, berkesan, dan profesional. Teori ini meliputi aspek seperti penentuan tujuan, perencanaan, penelitian, analisis data, interpretasi hasil, dan pembuatan kesimpulan.

Beberapa dimensi  individu yang mungkin dipertimbangkan oleh dalam membuat karya tulis antara lain:

Ilmiah: Menulis karya tulis ilmiah memungkinkan individu untuk mengejar kebenaran melalui metode ilmiah dan memperkuat pengetahuan dan pemahaman mereka tentang suatu topik.

Akademis: Karya tulis ilmiah bisa membantu individu mencapai prestasi akademis, seperti menjadi tugas akhir, memperoleh gelar akademis, atau memperkuat profil akademis mereka.

Karier: Karya tulis ilmiah bisa membantu individu memperkuat posisi mereka dalam dunia kerja, memperoleh promosi, atau membuka peluang karier baru.

Sosial: Menulis karya tulis ilmiah bisa membantu individu memengaruhi opini publik dan membantu memecahkan masalah sosial.

Pribadi: Menulis karya tulis ilmiah bisa menjadi pengalaman pribadi yang memuaskan dan memperkaya hidup individu, membantu mereka mengejar hobi atau minat, dan memberikan rasa prestasi dan kepuasan.

Penguatan pemehaman dalam karya tulis ilmiah sangat penting dalam memberikan manfaat  antara lain seperti berikut:

Peningkatkan kualitas ilmu pengetahuan: Karya tulis ilmiah membantu memperkaya dan memperdalam ilmu pengetahuan yang ada. Melalui proses penelitian dan pemikiran yang kritis, seseorang dapat memperoleh wawasan yang lebih baik dan mengembangkan pengetahuan yang lebih dalam. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis: Karya tulis ilmiah membutuhkan analisis dan pemikiran kritis sebelum menyimpulkan hasil dari penelitian. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karya tulis ilmiah dapat membantu siswa atau mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka.

Meningkatkan keterampilan menulis: Karya tulis ilmiah membutuhkan kemampuan menulis yang baik dan jelas. Tata Bahasa yang baik, gaya penulisan yang terstruktur. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karya tulis ilmiah dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan berfikir secara struktur

Meningkatkan keterampilan berpresentasi: Dalam banyak kasus, karya tulis ilmiah harus dipresentasikan di depan audiens yang terdiri dari rekan sejawat atau publik. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karya tulis ilmiah dapat membantu siswa atau mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan berpresentasi mereka.

Memberikan dasar untuk karier yang baik: sebagaimana di ulas di atas terhadap kemampuan menulis karya tulis ilmiah dan mempresentasikannya di depan publik sangat dihargai dalam banyak bidang, termasuk penelitian, akademis, dan profesional. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karya tulis ilmiah dapat membantu siswa atau mahasiswa mempersiapkan diri untuk karier yang sukses.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penguatan pendidikan karya tulis ilmiah sangat penting bagi perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan, serta membantu kaeyawan untuk mempersiapkan diri untuk karier yang sukses.

Mengenal Teknik dan Jenis Survey

Dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah tentu tidak lepas dari Teknik survey dan responden dimana hal tersebut merupakan bagian dari Metodologi karya lmiah . Sedangkan metodologi merupakan cara untuk mencapai tujuan jawaban dari pertanyaan substansi karya tulis ilmiah. Metodologi padadasarnya adalah proses sistematis dan bertahap yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan solusi untuk masalah atau pertanyaan ilmiah. Teknik survey adalah salah satu metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan informasi dari populasi yang diteliti. Dalam teknik survey, responden dipilih dan ditanya mengenai topik tertentu. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan responden:

Populasi: Populasi adalah kelompok yang akan diteliti dalam survey. Populasi harus didefinisikan dengan jelas dan dibatasi agar hasil survey bisa diterapkan pada populasi yang sesungguhnya.

Sampel: Sampel adalah subkelompok dari populasi yang dipilih untuk diwawancarai dalam survey. Pemilihan sampel harus dilakukan dengan cara yang adil dan tidak diskriminatif agar hasil survey bisa mewakili populasi secara keseluruhan.

Metode pemilihan sampel: Ada beberapa metode pemilihan sampel yang dapat digunakan, seperti pemilihan sampel acak sederhana, pemilihan sampel stratifikasi, dan pemilihan sampel proporsi. Metode pemilihan sampel harus dipilih dengan cermat agar sampel bisa mewakili populasi secara adil.

Ukuran sampel: Ukuran sampel harus cukup besar untuk memastikan hasil survey memiliki tingkat kepercayaan yang memadai, tetapi tidak terlalu besar sehingga menimbulkan biaya dan waktu yang tidak perlu.

Karakteristik responden: Karakteristik responden harus dipertimbangkan dalam menentukan responden, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.

Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, individu dapat menentukan responden yang sesuai dan memastikan hasil survey memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.

Menentukan signifikansi: Probabilistik dapat digunakan untuk menentukan signifikansi statistik, seperti menentukan apakah perbedaan antara dua kelompok data signifikan atau tidak.

Menentukan interval keyakinan: Probabilistik dapat digunakan untuk menentukan interval keyakinan, seperti interval keyakinan untuk nilai rata-rata populasi berdasarkan sampel.

Dengan memahami dan menggunakan probabilistik, individu dapat membuat karya tulis ilmiah yang berkualitas dan memiliki dasar yang kuat dari sudut pandang statistik.

Ukuran sampel adalah jumlah responden yang dipilih untuk diwawancarai dalam survey. Berikut adalah beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membuat ukuran sampel dalam survey:

Pemilihan sampel acak sederhana: Dalam pemilihan sampel acak sederhana, setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden.

 

Pemilihan sampel stratifikasi: Dalam pemilihan sampel stratifikasi, populasi dibagi menjadi beberapa stratum berdasarkan karakteristik tertentu, seperti usia, jenis kelamin, atau pendidikan. Kemudian, responden dipilih secara acak dari setiap stratum.

Pemilihan sampel proporsi: Dalam pemilihan sampel proporsi, ukuran sampel diambil dengan mempertimbangkan proporsi masing-masing stratum dalam populasi.

Teori pemilihan sampel: Teori pemilihan sampel dapat digunakan untuk menentukan ukuran sampel yang sesuai dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian yang diinginkan.

Menggunakan rumus: Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran sampel, seperti rumus yang mengacu pada jumlah populasi, varians populasi, dan tingkat kepercayaan.

Dengan mempertimbangkan teknik-teknik di atas, individu dapat membuat ukuran sampel yang sesuai dan memastikan hasil survey memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Namun, ukuran sampel yang tepat juga tergantung pada faktor seperti biaya dan waktu yang tersedia, serta kompleksitas topik yang diteliti.

Berikut adalah beberapa teknik yang umum digunakan dalam metodologi ilmiah:

Observasi: Observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan dan pengukuran objek atau fenomena alami. Ini dapat dilakukan secara langsung atau melalui alat pengukur seperti alat bantu penglihatan atau peralatan elektronik.

Survei: Survei adalah metode pengumpulan data yang menggunakan kuesioner atau wawancara untuk mengumpulkan informasi dari responden. Survei bisa dilakukan dengan cara online, melalui telepon, atau melalui pembagian kuesioner secara manual.

Eksperiment: Eksperiment adalah metode pengumpulan data yang menggunakan variabel bebas dan terkontrol untuk menguji hipotesis atau teori. Ini melibatkan manipulasi satu atau lebih variabel dan pengamatan perubahan dalam variabel lain sebagai hasil dari manipulasi tersebut.

Analisis data: Analisis data adalah proses pengolahan dan interpretasi data yang dikumpulkan dalam proses penelitian. Ini melibatkan teknik statistik seperti regresi, analisis varians, dan analisis korelasi untuk menemukan hubungan antara variabel.

Modelling: Modelling adalah proses membangun representasi matematis dari fenomena atau proses alami. Ini bisa menggunakan teknik matematika seperti analisis diferensial, optimisasi, atau simulasi untuk memprediksi perubahan atau hasil dari proses alami.

Review literatur: Review literatur adalah proses mempelajari dan mengevaluasi sumber-sumber terkait dengan topik yang diteliti. Ini dapat mencakup jurnal ilmiah, buku, laporan, dan sumber lain untuk memahami dan mempertimbangkan pengetahuan yang ada sebelum memulai penelitian.

Kombinasi teknik: Banyak penelitian ilmiah menggunakan kombinasi teknik untuk mengumpulkan data dan menguji hipotesis. Contohnya, sebuah penelitian mungkin menggabungkan eksperiment dan analisis data untuk menguji hipotesis.

Dengan menggunakan teknik-teknik ini, metodologi ilmiah membantu peneliti untuk mengumpulkan data yang akurat

Hubungan KTI dengan Desain Berfikir

Kegiatan menulis dapat dibagi menjadi dua jenis utama: informatif dan ekspresif. Menulis dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, seperti berita atau fakta. Selain itu, menulis juga dapat digunakan untuk memperjelas pikiran, perasaan, atau ingatan. Namun demikian banyak pegawai pemerintah cenderung kurang memiliki keterampilan menulis ilmiah, kekuarang terampilan ini sesungguhnya didasari oleh keengganan untuk memulai menulis. Barbara Gastel dan Robert A. Day:Buku "How to Read a Scientific Paper" bahwa  karya tulis ilmiah memiliki validitas dan relevansi, serta bagaimana membuat kesimpulan dan membawa hasil penelitian ke dalam praktek, dalam setiap tempat dan lingkungannya. Sehingga karya tulis dapat membantu seseorang mengembangkan cara berfikir sistematis karena proses menulis yang baik membutuhkan adanya kerangka berpikir yang sistematis dan terstruktur. Dalam menulis karya tulis, seseorang harus mengorganisir ide-ide mereka secara logis dan kronologis untuk membangun argumen atau bahasan yang kuat dan koheren. Hal ini memerlukan kemampuan untuk merencanakan dan menyusun informasi dalam urutan yang jelas dan teratur. Dalam proses menulis, seseorang juga harus mempertimbangkan tujuan dari tulisannya dan siapa yang menjadi target pembacanya. Hal ini memerlukan pemikiran kritis dan analisis yang baik untuk memilih dan menyusun informasi yang relevan dan penting bagi pembaca. Seseorang juga harus mempertimbangkan bagaimana struktur kalimat dan paragraf dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih efektif.

Dengan terus melatih kemampuan menulis karya tulis, seseorang dapat meningkatkan kemampuan berfikir sistematis mereka. Proses menulis yang terstruktur dapat membantu seseorang untuk lebih terbiasa dalam merencanakan dan mengorganisir pikiran secara logis dan teratur, sehingga membantu mereka dalam proses berpikir secara umum.

Panduan praktis yang luas ini memberikan panduan tentang cara menulis karya ilmiah. Buku ini dirancang untuk kalangan non-profesional dan bukan penutur asli; buku ini sangat membantu para ilmuwan dengan latar belakang bukan penutur asli bahasa Inggris yang ingin mempublikasikan karyanya dalam bahasa Inggris dan bagi penutur asli yang belum berpengalaman dalam menulis karya ilmiah. Setelah tinjauan singkat mengenai karakteristik umum penulisan ilmiah, termasuk penggunaan grafik, pencarian literatur dan referensi, judul, paragraf, kalimat, dan struktur tata bahasa; penulis menjelaskan bagaimana mengorganisasikan tujuan penelitian menjadi hipotesis, kemudian menjadi eksperimen spesifik yang Anda lakukan serta eksperimen sekunder yang dilakukan oleh ilmuwan lain. Menghitung probabilistik dapat menjadi fungsi penting dalam membuat karya tulis ilmiah, terutama jika topik karya tersebut berhubungan dengan statistik atau analisis data. Beberapa fungsi probabilistik dalam karya tulis ilmiah antara lain:

Memperkirakan kemungkinan: Probabilistik dapat digunakan untuk memperkirakan kemungkinan suatu peristiwa atau kondisi terjadi, seperti menentukan probabilitas suatu populasi memiliki suatu karakteristik tertentu.

Menguji hipotesis: Probabilistik dapat digunakan untuk menguji hipotesis statistik, seperti membandingkan distribusi data dengan distribusi teoritis.

Membuat model: Probabilistik dapat digunakan untuk membuat model statistik, seperti membuat model regresi untuk memprediksi suatu nilai berdasarkan variabel lain.

Referensi

Richard M. Felder dan Barbara K. Hoey: Publish and Flourish: Becoming a Prolific Scholar

Wayne C. Booth, Gregory G. Colomb, dan Joseph M. Williams: The Craft of Research

Gastel dan Robert:  A. Day How to Read a Scientific Paper

Michael Polyani: A Guide for the Perplexed